Tuesday, March 25, 2008

Lirik Lagu: Sedari Dulu by Tompi

Hatiku berharap
Mungkin engkau kan berubah
Bisa mencintai aku
Seperti hatiku padamu

Hujan badai kan kutempuh
Bintang dilangit kan kuraih
Bila harus ku kan merayu
Untuk cintamu bagiku

Reff:

Cintamu tlah menjadi candu
Cintamu tlah membuatku membisu
Cintamu ohh seindah lagu
Membuatku tak bisa berpaling darimu

Kau adalah belahan jiwa
Kutahu itu sayang sedari dulu
Kau cinta yang hembuskan aku
Surga dunia disepanjang nafasku

Kau adalah belahan jiwa
Aku cinta kamu sedari dulu
Dan aku takkan berpaling darimu
Sayangku hanya kamu

Cintaku telah terlabuh
Berhenti selamanya dihatimu
Takkan kukayuh menjauh
Biar kurapatkan cintaku padamu

Back to reff:

Kau adalah belahan jiwa (4x)

Kau adalah belahan jiwa
Kutahu itu sayang sedari dulu
Dan aku takkan berpaling darimu

Kau adalah belahan jiwa
Kutahu itu sayang sedari dulu
Kau cinta yang hembuskan
Surga dunia disepanjang nafasku

Kau adalah belahan jiwa
Aku cinta kamu sedari dulu
Dan aku takkan berpaling darimu
Hanya kamu

Read More...

Monday, March 24, 2008

Lirik Lagu: Ayat- Ayat Cinta by Rossa

Desir pasir di padang tandus
Segersang pemikiran hati
Terkisah ku di antara cinta yang rumit

Bila keyakinanku datang
Kasih bukan sekadar cinta
Pengorbanan cinta yang agung
Ku pertaruhkan

Reff:
Maafkan bila ku tak sempurna
Cinta ini tak mungkin ku cegah
Ayat-ayat cinta bercerita
Cintaku padamu

Bila bahagia mulai menyentuh
Seakan ku bisa hidup lebih lama
namun harus ku tinggalkan cinta
ketika ku bersujud

Bila keyakinanku datang
Kasih bukan sekedar cinta
Pengorbanan cinta yang agung
Ku pertaruhkan

Back to reff

Ketika ku bersujud

Read More...

Tuesday, March 18, 2008

Kethuthuk - Kacang Lupa Pada Kulitnya

Alkisah Paiman baru pulang ke Jogja dari Jakarta setelah lima tahun bekerja disana. Walaupun dia hanya bekerja sebagai supir Bajaj, namun dia sangat bangga akan "Kejakartaannya". Di desanya di Bantul dia yang dulunya selalu memakai bahasa Jawa Krama (Jawa Halus) kini tak pernah mau lagi menggunakannya. Dia selalu memakai bahasa "gue elo". Dia bangga dengan bahasa tersebut dan malu pada bahasa Jawa, bahasa ibu ketika ia dibesarkan.

Ketika itu upacara adat Rabupungkasan (Perayaan hari Rabu terakhir dalam kalender Jawa) sedang diadakan di daerah Jejeran, Wonokromo, Bantul. Bersama ketiga temannya sewaktu kecil ia pergi untuk melihat arak2an lemper raksasa pada perayaan tersebut.

Setelah selesai melihat arak2an lemper raksasa Paiman pun mentraktir ketiga temannya tersebut. Di sebuah warung bakso di lapangan tempat pasar malam diadakan mereka duduk2 bercanda sambil menikmati bakso.

Dalam obrolan santai mereka, tak pernah sekalipun Paiman menggunakan bahasa Jawa. Ia selalu menggunakan bahasa "gue elo", dan ia cenderung bicara dengan keras seakan ingin menunjukkan bahwa dia adalah orang kota, orang yang modern, tidak seperti orang2 disekitarnya yang kuno dan ndeso.

Akhirnya mereka berempat selesai makan. Paiman pun kemudian menuju sang pemilik warung dan hendak membayar bakso. "Bakso dan es teh 4, kalo pasar malem gini baksonya paling 4 ribuan, es tehnya seribuan, berarti 20 ribuan nih", hitung Paiman dalam hati.

Paiman pun segera menyerahkan uang 50 ribuan kepada sang pemilik. Kemudian dengan lagak orang kota yang dibuat2 Paiman menunggu kembalian.

"Maaf pak, ini uangnya kurang", kata sang pemilik warung.

"Kurang?", tanya Paiman kaget. "Kurang begaimana? Baksonya 4 ribuan, es nya seribuah, 50 rebu cukup tuh".

"Oh, nggak bang, disini baksonya 10 ribu, es tehnya 5 ribu", jawab sang pemilik dengan tenang, "jadi semuanya 60 ribu pak".

Paiman kaget mencret. Busyet!! Ia baru saja kethuthuk. Dengan terbata-bata kemudian logat dan bahasa Jawa Kramanya kembali mampir ke dalam diri Paiman. Ia berharap si pemilik warung dapat membatalkan thuthukannya bila ia tahu kalau dirinya adalah sesama orang Jawa. Tapi telat, sang pemilik sudah menuthuk dan Paiman tidak bisa menghindar. Dan semenjak itu Paiman selalu kembali menggunakan bahasa dan logat Jawanya tiap kali ia pulang kampung.

Read More...

Monday, March 10, 2008

Lirik Lagu: CInta Ini Membunuhku by D'Masiv

Cinta ini membunuhku
D’Masiv

kau membuat ku berantakan
kau membuat ku tak karuan
kau membuat ku tak berdaya
kau menolakku acuhkan diriku

bagaimana caranya untuk
meruntuhkan kerasnya hatimu
kusadari ku tak sempurna
ku tak seperti yang kau inginkan

reff
kau hancurkan aku dengan sikapmu
tak sadarkah kau telah menyakitiku
lelah hati ini meyakinkanmu
cinta ini membunuhku

Read More...