Cucunya Bejo Ternyata Pinter Juga
Pada pertemuan trah keluarga ane, keluarga ane tidak bisa menghadiri pertemuan dari keluarga kakeknya kakek ane. Soalnya jadwalnya sama dengan perkumpulan keluarga dari kakek ane yang dari ibu (ayah ibu ane). Semua anak, cucu, cicit, dan turunan dari kakek ane datang. Yah, nggak semua sih, soalnya ada beberapa yang berhalangan.
Yang menarik adalah bahwa dalam keluarga trah kakek saya, Amat Dasuki, berdasarkan silsilah ternyata ane sudah punya cucu :D. Jadi Pak De ane ada yang sudah mempunyai cicit, jadi otomatis ane sebagai keponakan secara status keluarga merupakan kakek dari cicitnya Pak De ane.
Kemarin sempat bermain-main dengan cucu ane itu, ternyata cucu ane sangat pintar. Sangat imajinatif dan kreatif! Kelak mungkin dia bisa jadi orang yang jenius. Moga-moga aja begitu, Amin. Tetapi yang paling penting adalah menjadi anak yang sholeh :D
Hal lain yang menurut ane lucu ternyata orang itu tidak mau dianggap tua. Soalnya entah kenapa para orang tua dan sepupu2 ane sepertinya "mbasake" cucu ane untuk memanggil mereka dengan sebutan om atau tante/bude/bulik ketimbang kakek atau nenek. Sebenarnya manusiawi sih, ane aja yang aneh kali ya. Tapi beneran, kalo ane lebih suka dipanggil kakek/simbah dari om.
Contoh lain adalah ane punya keponakan yang berumur 4 tahun, seumuran dengan sepupu ane yang lahir di bulan yang sama, tapi ketika ane "Mbasake" keponakan ane terhadap sepupu ane dengan panggilan "Bu De", ternyata ortunya menginterupsi dan "mbasake" mereka agar meyebut degan sebutan mbak.
Yah, tiap orang beda2 sih. Mungkin ane terlalu banyak menonton film Mandarin sehingga sebutan kakek, seperti halnya dalam film2 kungfu, adalah sebutan yang terhormat :D
No comments:
Post a Comment