Tuesday, November 25, 2008

Pahala dan Propaganda Ketidakbecusan Pemerintah Dalam Menangani Urusan Haji

Kemarin ane liat iklan di TV oleh departmen agama. Dalam iklan tersebut dinyatakan bahwa biaya naik haji yang semakin mahal dan jaraknya semakin jauh akan menambah pahala, bla bla bla. Ane sih setuju2 aja akan hal tersebut, tapi fakta dimana departemen agama sampai mengiklankan hal tersebut membuat seolah2 pemerintah hendak menutupi atau setidaknya mencari2 alasan atas ketidakbecusan mereka dalam mengurusi ibadah haji. Udah gitu kalo ane liat bagaimana dulu pernah mencuat kasus korupsi dalam penyelenggaraan haji, ane jadi dongkol juga.

Ternyata bukan hanya para komunis baru yang mempropagandakan komunisme dengan cara yang baru dan pemikiran baru, pemerintah juga berusaha mempropagandakan ketidakbecusan mereka melalui cara yang baru dan pemikiran baru. EH ... nggak nding, pemerintah sebenarnya menggunakan cara2 lama dengan memanfaatkan kepercayaan masyarakat dalam usaha untuk menutupi ketidakbecusan. Jadi kesimpulannya pemerintah masih kalah dengan para tokoh komunis baru dalam hal propaganda. Mungkin pemerintah perlu belajar kepada para komunis baru ini mengenai bagaimana melakukan propaganda2 yang bisa menarik masyarakat tanpa membuat mereka curiga. Kalau perlu lakukan studi banding, anggarkan sekian M untuk jalan2 keluar negeri, nggak usah pikirkan penderitaan rakyat, yang penting gendutin perutnya dulu, yang lain mah urusan belakangan.

>:)

No comments: