Ane pernah diceritain sesuatu yang lucu dari kakak sepupu ane, sang Mafio de Perpusto. Dulu sepupu ane ini pernah jualan sticker di sekolahnya (yang juga sekolahku :D ). Yang lucu adalah strategi ia memberi harga. Ane nggak tau apakah karena kemampuan komunikasinya yang benar2 bagus atau karena apa, akan tetapi ia berhasil menjual sticker dengan strategi harga "Beli 1 Rp 150,00 tetapi kalau beli 3 harganya cuma Rp 500,00". Coba pikir 3 x 150 kan 450, jadi kalau beli 3 dengan harga Rp 500,00 justru akan lebih mahal. Tapi lucunya, kata sepupu ane itu, banyak juga yang ketipu.
Waktu wisuda beberapa waktu yang lalu, ane juga melihat strategi seperti ini diterapkan oleh seorang juru foto yang memasang stand di GSP. Waktu itu ane mau foto bersama kedua orang tua ane. Ia menawarkan apakah foto satu kali atau satu paket, kalau satu paket akan lebih murah. Ane tanya aja, kalau satu berapa, kalau satu paket berapa. Ternyata cukup mengejutkan. Satu foto dihargai 40 ribu sedangkan 1 paket yang berisi 3 foto dihargai 125 ribu. Waktu itu ane sama sekali nggak kepikiran murah yang mana, ane langsung ambil yang 1 foto karena males ngeluarin 125 ribu (baca: lagi miskin uang). Tapi setelah di rumah ane berfikir dan baru tau kalau 3 x 40 ribu = 120 ribu. Jadi kalau ambil satu paket justru akan lebih mahal.
Gimana? Ada yang tertarik untuk menggunakan strategi ini? Bila kondisinya memenuhi strategi ini bisa berhasil lho. Asalkan para calon membeli tidak dalam keadaan kondisi sanggup berfikir jernih, misalnya terburu-buru, dalam antrian, panik, dan lain sebagainya, maka silahkan saja strategi ini dicoba. Tetapi resiko tanggung sendiri lho.
Read More...
Summary only...