Penipuan Tambal Bal
Ban sepeda motor yang bocor adalah sesuatu yang jarang terjadi, akan tetapi bila terjadi akan terasa sangat menyebalkan, terlebih lagi bila tempat tukang tambal ban jauh dari tempat kejadian. Akan tetapi sebenarnya ada lagi hal yang lebih menyebalkan, yaitu ketika tertipu ketika menambalkan ban.
Beberapa hari yang lalu ban depan motor ane bocor. Bocornya sebenarnya sudah semenjak kemarin, akan tetapi karena masih ragu, karena bocornya pelan sekali. Bahkan pagi itu ane masih sempat menggunakan motor ane untuk mengangkat barang dagangan ke pasar. Dan asal tahu saja, barang bawaannya tidak ringan. Butuh dua orang untuk menaikkannya ke motor. Akan tetapi ban motor ane tidak langsung kempes pagi itu. Baru pada siang harinya bannya kempes.
Setelah pasti bahwa ban ane memang benar-benar bocor, maka ane membawanya ke sebuah bengkel. Rencananya ane mau membawa ke sebuah bengkel yang berada di suatu tempat di sebelah barat jalan di jalan Imogiri Timur. Akan tetapi karena tempatnya tutup, ane pun membawa motor ane ke sebuah bengkel vespa di dekatnya - di timur jalan.
Ane pun menunggu ban depan ane dibongkar. Akan tetapi karena tempat duduk ane tertutup motor lain, ane tidak bisa secara langsung mengawasi apa yang sedang di kerjakan. Berikutnya ane benar-benar terkejut dengan apa yang "ditemukan" oleh sang mekanik. Ternyata roda depan ane bocor di tiga tempat. Bocornya semuanya karena paku. Betapa menyebalkan! Mana mungkin ada tiga lubang bersarang di roda depan ane. Secara logika itu tidak mungkin. Jika bocornya sebanyak itu nggak mungkin ane masih bisa memakainya untuk membawa barang dagangan yang begitu berat!
Akan tetapi karena ane males berdebat, dan kalo berkelahi kayaknya ane juga bakalan kalah - terlebih lagi ada dua orang mekanik di sana - maka ane putuskan untuk membiarkan saja. Biar Allah yang memberi keadilan kepada ane.
Jadi bagi kalian yang tiba2 bocor bannya, jangan lupa untuk mengawasi apa yang dikerjakan oleh para mekanik. Bukannya mengajak berburuk sangka, akan tetapi tidak ada salahnya berjaga-jaga.
No comments:
Post a Comment