Tuesday, June 17, 2008

Sistem Antrian Di SAMSAT Bantul Yang Kacau

Kamis pagi ane memperpanjang STNK di SAMSAT Bantul. Ane berangkat dari rumah jam 7.20 pagi dan sampai di sana kurang lebih jam 7.40 pagi. Di tempat foto kopi ane kebetulan bertemu dengan seseorang yang juga hendak memfoto kopi berkas2 yang diperlukan untuk perpanjangan STNK. Ane nggak berkenalan sih, tapi ane kebetulan inget bener sama orang ini. Dia memfoto kopi berkasnya setelah ane selesai memfotokopi. Setelah selesai ane pun langsung masuk ke kantor SAMSAT dan mengumpulkan berkas yang diperlukan.

Tak berapa lama ane kemudian dipanggil untuk mengambil kembali BPKB, dan kemudian ane harus mengantri untuk mendapatkan resi pembayaran dan membayar di loket yang telah disediakan. Sampai saat itu semuanya lancar. Dan waktu itu ada yang ane perhatikan, yaitu bahwa ada seseorang yang berasal dari desa sebelah ane. Ane nggak kenal sih, tapi yang jelas dia berada beberapa giliran didepan ane. Dan pada antrean pembayaran resi ane baru memastikan kalau dia berada 3 giliran sebelum ane.

Nah, secara logika seharusnya urutan pengambilan STNK baru adalah sebagai berikut:

Tetangga desa -> Orang 1 -> Orang 2 -> Orang 3 -> BEJOALAN -> ... (nggak tau berapa giliran) -> Orang yang ane temui pada waktu foto kopi. (Karena ia foto kopinya setelah ane, maka secara logika dia seharusnya mengumpulkan berkasnya setelah ane sehingga urutannya berada dibelakang ane)

Tapi coba tebak apa yang terjadi? Bapak tetangga desa memang dipanggil sebelum ane, tapi jedanya LEBIH DARI 3 GILIRAN!!! Bahkan ane harus mengantre cukup lama. Dan yang lebih mengherankan lagi adalah orang yang ane temui pada waktu foto kopi ternyata di panggil lebih dulu dari pada ane, bahkan lebih dulu dari pada bapak tetangga desa ane!!!.

Dari pengalaman tersebut ane menjadi bertanya2, sebenarnya sistem antrean yang digunakan di SAMSAT itu gimana sih??? Jangan2 orang2 pemerintahan kita tidak pernah mempelajari teori antrean?? Walaupun sebenarnya pada kasus diatas sama sekali tidak diperlukan sistem antrean, lha wong cuma logika sederhana mengenai FIFO (First In First Out) alias siapa yang datang duluan dilayani duluan dan selesai duluan. Apabila pengetahuan pegawai pemerintah mengenai antrean memang separah itu maka wajar apabila terjadi kerusuhan tiap kali ada antrean entah itu antrean sembako, BLT, atau yang lainnya. Tapi Alhamdulillah ane sampai saat ini belum mendengar mengenai adanya kekacauan pada pembagian BTL pada tahun ini.

No comments: