Pemakaian LPG 3 Kg Untuk 7 Hari? Enggak Banget Lah Yau

Kalau kita denger dari iklan2 pemerintah, gas LPG ukuran 3 Kg bisa digunakan untuk 7 hari. Ini mungkin didasarkan atas pemakaian rata2 rumah tangga di sejumlah kota2 besar, atau bahkan masyarakat pada umumnya. Tapi dalam beberapa bulan ini semenjak ada konversi gas di desa ane, ane catat pemakaian tabung LPG ukuran 3 Kg di rumah ane lebih dari 7 hari lho. Rata2 1 tabung LPG di rumah ane dipakai untuk 14-18 hari. Ini artinya dalam satu bulan kami hanya mengisi dua kali. Jadi pengeluaran untuk tabung gas LPG dalam sebulan hanya Rp 28.000,- (2 x Rp 14.000,-). Ini lebih hemat hampir dua kali dari apa yang dikatakan pemerintah.

Ane sendiri tidak tahu kenapa bisa demikian. Mungkin karena pola masak kami yang jarang kali ya? Kami tidak masak setiap pagi, siang dan sore. Paling2 hanya pagi dan sore atau malam dan siang saja. Hasil masakan digunakan untuk sepanjang hari. Selain itu memasak nasi juga pake Magic Jar, jadi bisa lebih mengirit lagi,

Kalau dulu pas pakai minyak tanah, 5 liter minyak tanah bisa dipakai untuk 7-10 hari, atau sekitar 15-20 liter per bulan. Sekarang harga minyak tanah eceran kurang lebih Rp 3000,- sehingga kalau kami memakai minyak tanah biaya per bulan untuk memasak kurang lebih Rp 45.000,- - Rp 60.000,-.

Jadi selain lebih bersih gas LPG juga lebih hemat.

Namun ada juga sisi jeleknya. Yang pertama adalah dengan adanya beberapa kasus meledaknya tabung gas LPG membuat reputasi tabung LPG menjadi tidak bagus. Ini mungkin karena kurangnya sosialisasi pemerintah mengenai pemasangan dan penggunaan tabung yang baik. Kurang disini bukan dalam bentuk kurang usaha, tetapi kurang jelas dan kurang mengena. Contohnya saja ditempat ane. Pembagian tabung LPG hanya disertai dengan manual cara pemasangan yang benar. Masalahnya adalah masih ada masyarakat yang lansia yang masih buta huruf. Hal tersebut membuat mereka lebih memilih untuk menjual paket konversi migas yang mereka dapat. Sosialisasi dalam bentuk penyuluhan dimana para penyuluh datang ke rumah2 sebenarnya juga sudah ada. Akan tetapi kedatangan mereka sudah telat karena sebagian dari masyarakat yang takut akan bahaya tabung LPG sudah terlanjur menjual paket konversi mereka.

Yang kedua adalah adanya fenomena distribusi tabung LPG yang tidak merata dan tidak beres sehingga terjadi kelangkaan tabung dibeberapa daerah. Selain itu dengan adanya pembedaan harga tabung subsidi dan non subsidi dimana tabung non subsidi harganya cenderung naik maka pola konsumsi masyarakat juga cenderung berubah yang menyebabkan tabung LPG 3 Kg pernah mengalami kelangkaan, bahkan tabung ukuran lain pun juga pernah mengalami kelangkaan.

Tapi menurut ane langkah pemerintah sudah bagus. Yang penting langkah kedepan adalah bagaimana cara agar pasokan tabung LPG tidak mengalami kemacetan dan kelangkaan.