Thursday, March 22, 2007

The Success of “Empat Mata” Show and The Shameless Government

Kemarin ane lagi maen-maen ke sebuah rental komik, dan di sana ada seorang anak SMP ngatain yang jaga dengan kata KATROK. Istilah itu AFAIK dipopulerkan oleh Tukul Arwana, host dari acara Empat Mata yang kayaknya lagi ngetrend. Sempat berfikir juga ane waktu itu, Empat Mata kan tayangnya sampai malam, kalau anak-anak SMP pada nonton sampai selesai apa di sekolah nggak ngantuk tuh?? Yeah, terlepas dari itu harus diakui kalau acara itu sukses besar, bahkan katanya si Tukul di gaji 20 juta per episode selama 260 episod.

Kalo nggak salah setelah acara Empat Mata stasiun TV lain juga mencoba mengikuti dengan membuat acara talkshow dengan comedian sebagai hostnya. Yang paling mendekati mungkin acara yang dipandi si Komeng. Tapi ane lupa kapan dan dimana ditayanginya L Cuma inget kalau ada komeng mendu acara J Ada juga di ANTV acara ringo star ato apalah itu sama Coffee Bean Show di TransTV. Walau konsepnya beda, kalo ane melihat kok rada-rada ngikutin popularitasnya si Tukul.

Ngomong-ngomong soal Tukul jadi teringat laptop, dan ngomong-ngomong soal laptop jadi teringat berita terkini tentang rencana pengadaan laptop bagi anggota DPR. Alasannya biar kinerjanya naik. Tapi apa iya?? Udah gitu yang menjadi masalah adalah harga mark up laptop yang terlalu mahal sampai 22 juta per biji. Selain itu dari masalah penyedia laptop pun terindikasi adanya KKN.

Tapi ditengah-tengah kondisi masyarakat yang lagi susah, lagi sering dilanda musibah, menurut ane DPR benar-benar nggak tau malu kalau mau mengadain pembelian laptop. Fasilitas dan gaji anggota DPR kan emang udah gede, jadi ya beli laptop aja sendiri. Kan laptop ada yang 5-10 jutaan, bagi anggota DPR seharusnya bikan jumlah yang banyak tuh. Lagian laptop nggak perlu sama persis dan mahal (sampai 22 juta perbiji), asal fitur dan system sama ane yakin bisa digunakan untuk peningkatan kinerja mereka.

Kalau masih maksain juga beli laptop, mungkin DPR memang benar-benar perlu diganti namanya menjadi HPR alias Hewan Perwakilan Rakyat

No comments: