Tuesday, November 06, 2007

Mau Beasiswa Keluar Negeri? Lewat Sekolah Lho!!

Dahulu kala waktu ane masih SMA, disekolah ane terdapat penawaran program pertukaran pelajar ke Australia oleh sebuah lembaga ... (sorry lupa lembaga apa, tapi ada hubungannya dengan pertukaran pelajar). Ane dan banyak teman ane ikut mendaftarkan diri dengan biaya pendaftaran 100 ribu rupiah.

Ketika tes tertulis, ane mungkin ketiban sial, atau juga malah beruntung. Ane dan temen-temen janjian ketemu di depan sekolah jam 5.30 pagi dan berangkat pada jam 6.00 pagi. Tapi ternyata ane telat, dan ane yang merasa yakin mengetahui dimana tes akan dilaksanakan ternyata justru keblasuk alias tersesat (ane emang orang yang sesat, jadi jangan tanya ^o^). Akhirnya ane batal mengikuti tes.

Ane yang tidak bisa mengikuti tes hanya bisa kecewa meratapi nasib dan mendengarkan cerita temen-temen yang mengikuti tes. Katanya tesnya bersifat umum dan sangat gampang. Kemudian beberapa hari kemudian diumumkan siswa-siswa yang berhasil lolos seleksi dan ikut dalam program pertukaran pelajar. Dan ternyata ada teman kami yang lolos seleksi. Ia pun dipanggil untuk mengikuti semacam penataran sebelum mengikuti program pertukaran pelajar.

Namun ketika ia kembali, bukan wajah senang gembira yang nampak, tapi wajah kecut dan kecewa. Kenapa? Karena selama ini ia, dan kami tentu saja, mengira bahwa semua biaya akan ditanggung oleh penyelenggara, namun nyatanya teman ane masih diharuskan membayar ongkos biaya hidup dll dsb sebesar 100 juta. Akhinya teman ane batal pergi karena 100 juta adalah uang yang SANGAT BANYAK!!!

Itulah mengapa ane bisa dikatakan beruntung karena ane tidak perlu mengeluarkan tenaga otak yang berlebihan hanya untuk mengetahui bahwa ternyata ane harus membayar uang 100 juta untuk mengikuti program tersebut. Huahahahahaha ... !!!

Ane tidak akan mengatakan ini penipuan atau tidak, tapi marilah kita berandai-andai. Andai saja terdapat 1000 siswa sejogja yang mendaftar program ini, maka si penyelenggara akan mendapatkan yang 100 juta rupiah dari uang pendaftaran. Kemudian, karena para pendaftar diwajibkan mengisi biodata dimana diantaranya terdapat penghasilan orang tua, maka ANDAI KATA si penyelenggara dengan sengaja (ingat, ini cuma BERANDAI-ANDAI SAJA!!!) memilih siswa dengan penghasilan yang menengah kebawah yang kira-kira tidak akan mampu membayar 100 juta, maka tidak akan ada siswa yang benar-benar mengikuti program pertukaran pelajar sehingga si penyelenggara TIDAK PERLU MENGELUARKAN UANG SEPESER PUN UNTUK BIAYA PERTUKARAN PELAJAR!!!! HOREEE!!!!!

Selanjutnya ane serahkan pada logika anda masing-masing.

No comments: